Sabtu, 29 November 2014

Makalah Admistrasi Pendidikan dalam Profesi


Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah tentang administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
           
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi keguruan dan selain itu tujuan dibuatnya makalah ini juga bertujuan agar para pembaca dapat memahami tentang bagaimana administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Sekian kata pengantar dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bila ada banyak kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf.




KATA PENGANTAR.. 1
DAFTAR ISI. 2
PENDAHULUAN.. 3
PEMBAHASAN.. 4
A.   Pengertian administrasi pendidikan. 4
B.   Konsep Administrasi Pendidikan
C.   Fungsi administrasi pendidikan. 5
D.   Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan. 7
E.   Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan. 8
PENUTUP
Kesimpulan. 9













A.    Latar belakang
Administrasi memiliki banyak pengertian menurut para ahli dan salah satu pengertian menurut depdinas ri administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personal maupun material) secara efektif dan efesien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Sedangkan menurut  depdiknas ri administrasi pendidikan adalah suatu proses keseleruhan kegiatan bersama dalam dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan ,pengorganisasian ,pengarahan ,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pembiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia ,baik opersonal ,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif.
Kebanyakan dari kita kurang memahami tentang administrasi pendidikan dan tak jarang juga beberapa orang menganggap bahwa administrasi didalam pendidikan tidaklah terlalu penting. Namun dari pengertian mungkin dapat menambah wawasan bahwa sadministrasi sangat diperlukan dalam proses belajar dan pembelajaran disekolah dan administrasi disekolah juga memerlukan orang-orang yang berkompeten dibidangnya yang mengerti tentang administrasi disekolah tersebut sehingga administrasi dalam sebuah sekolah dapat berjalan dengan baik.
Kebanyakan orang masih belum terlalu memahami tentang bagaimana peran administrasi pendidikan didalam sebuah sekolah dan kurang sekali minat untuk mengetahui maka dari itu kami membuat makalah ini dengan tujuan orang-orang akan memahaminya.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian administrasi pendidikan dalam profesi keguruan ?
2. Apa saja konsep administrasi pendidikan dalam pfofesi keguruan ?
2. Jelaskan fungsi administrasi pendidikan dalam profesi keguruan ?
3. Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan dalam pfofesi keguruan ?
4. Bagaimana peranan guru dalam administrasi pendidikan ?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah pemahaman banyak orang tentang bagaimana administrasi disekolah serta betapa pentingnya administrasi pendidikan dalam sebuah sekolah serta peranan guru dalam administrasi tersebut.




Administari pendidikan memiliki banyak pengertian dan dibawah ini adalah beberapa pengertian dari administrasi pendidikan:
-          Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.
-          Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
-          Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
-         

2
 
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu.
-          Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan.
-          Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
-          Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
-          Administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat.

B.     Konsep Administrasi Pendidikan dalam Profesi Keguruan
Untuk memhami konsep-konsep yang erat hubungannya dengan administrasi pendidikan di sekolah kita perlu menelusuri konsep sistem pendidikan nasional, dan sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional itu.

a.       Sistem pendidikan nasional

Cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi  sistem pendidikan nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Agar tidak keliru, maka dikutip langsung dari Bab I Pasal I Ayat 3 Undang-undang tersebut , sebagai berikut :

 “sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan   dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.”

Dalam penjelasan undang-undang tersebut , dikemukakan bahwa sebutan sistem pendidikan nasional merupakan perluasan dari pengertian sistem pengajaran nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 BAB XIII, Pasal 31 Ayat 2. Perluasan ini memungkinkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tidak membatasi pada pengajaran saja, namun meluas kepada masalah yang berhubungan dengan pemebentukan manusia Indonesia. Beberapa hal lain yang ditemukan dalam undang-undang tersebut adalah : a) sistem pendidikan nasional merupakan alat dan sekaligus tujuan yang sangat penting dalam mencapai cita-cita nasional; b) sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh, dan terpadu. Semesta diartikan sebagai terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku diseluruh wilayah negara; menyeluruh diartikan sebagai mencakup semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan; dan terpadu diartikan sebagai salang keterkaitannya sistem pendidikan nasional itu dengan seluruh usaha pembangunan nasional; c) pengelolaan  sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri P dan K (UUSPN No. 2/89 Pasal 49).

Pertama, sistem pendidikan nasional mempunyai satuan dan kegiatan. Satuan pendiikan adalah lembaga kegiatan belajar-mengajar yang dapat mempunyai wujud sekolah, kursus, kelompok belajar, ataupun bentuk lain yang berlangsung dalam bangunan tertentu atau tidak.

Kedua, sistem pendidikan nasional adalah alat dan tujuan dalam mencapai cita-cita pendidikan nasional, sebagai alat berarti suatu sistem itu merupakan wadah yang dialaminya terdapat kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sebagai tujuan, sistem pendidikan nasional memberikan rambu-rambu kemana arah dan bagaimana seharusnya pendidikan nasional itu dikelola.

Ketiga, sebagai suatu sistem, pendidikan nasional harus dilihat sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan kegiatan pendidikan yang ada di nusantara ini. Unsur-unsur yang membentuk sistem ini saling berkaitan satu sama lain dan saling menunjang dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Unsur-unsur sistem pendidikan nasional menurut UU No. 2 tahun 1989 itu dapat dibedakan atas :
-          Unsur I : Dasar, fungsi, dan tujuan sistem (Bab I)
-          Unsur II    : Norma yang dipakai dalam sistem (Bab III ,X ,XI ,XII ,XIII,
                             Bab XVIII, XV, XVI, Bab XIX, XX)
-          Unsur III   : Jenjang pendidikan (Bab V)
-          Unsur IV   : Peserta didik (Bab VI)
-          Unsur V    : Tenaga kependidikan (Bab  VII)
-          Unsur VI   : Sumbar daya pendidikan (Bab VIII)
-          Unsur V    : Kurikulum ( Bab IX)
-          Unsur VI   : Organisasi ( Bab XIV, XV)

b.      Sekolah sebagai Bagian Sistem Pendidikan Nasional

Jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, yaitu termasuk dalam kompenen oraganisasi. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, pendidikan menengah didefinisikan sebagai pendidikan yang diselenggerakan bagi lulusan pendidikan dasar. Pendidikan menengah memiliki bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas :
a) sekolah menengah umum
b) sekolah menengah kejuruan
c) sekolah menengah keagamaan
d) sekolah menengah kedinasan
e) sekolah menengah luar biasa. Sebagai suatu unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Fungsi umum administrasi yang oleh Henri Fayol dikatakan berlaku bagi setiap organisasi. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha tersebut. Oleh karena itu fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
1.     Tujuan pendidikan menengah
Tujuan pendidikan menengah perlu dibicarakan, dengan alas an :
a)    Tujuan pendidikan menengah merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional
b)    Tujuan pendidikan menengah merupakan titik berangkat administrasi pendidikan  pada jenjang sejkolah menengah
c)    Tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.

Tujuan khusus SMA mencakup bidang pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap.
a)    Di bidang pengetahuan
1.   Memiliki pengetahuan tentang agama dan atau kepercayaan kepada tuhan yang maha esa
2.   Memiliki pengetahuan yang fungsional tentang fakta dan kejadian penting actual, baik local, regional, nasional maupun internasional
3.   Mengetahui pengetahuan dasar dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, dan bahasa.
b)    Di bidang keterampilan
1.   Menguasai cara belajar yang baik
2.   Memiliki keterampilan memecahkan masalah dengan sistematik
3)   Memiliki keterampilanmengadakan komunikasi social dengan orang lain, baik lisan maupun tulisan, dan keterampilan mengekspresikan diri sendiri
c)     Di bidang nilai dan sikap
1.   Memiliki sikap demokratis dan tenggang rasa
2.   Memiiki rasa tanggung jawab dalam pekerjaan dan masyarakat
3.   Memiliki minat dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan

2.     Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan menengah
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci. Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :
a)   Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap,
-          Identifikasi masalah,
-          Perumusan masalah,
-          Penetapan tujuan,
-          Identifikasi alternatif,
-          Pemilihan alternatif, dan
-          Elaborasi alternatif.
Perencanaan pendidikan di pendidikan menengah dapat dibedakan atas beberapa kategori yaitu.:
-          Menurut jangkauan waktunya, perencanaan pendidikan di pendidikan menengah dapat dibagi menjadi perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka panjang.
-          Menurut timbulnya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan yang berasal dari bawah, berasal dari atas,
-          Menurut sudut besarannya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan makro, perencanaan meso, dan perencanaan mikro.
-          Menurut pendekatannya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan terpadu, perencanaan berdasarkan program,
-          Menurut pelakunya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan individual, perencanaan kelompok, dan perencanaan lembaga.

b)   Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
c)    Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
-          Melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan individu  atau kelompok
-          Memberikan petunjuk umum dan petunjuk khusus, baik secara lisan atau tertulis, secara langsung atau tidak langsung.
d)   Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah. Pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara:
-          Melaksanakan penjelasan singkat (briefing)
-          Mengadakan rapat kerja
-          Memberikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis,
-          Member umpan balik tentang hasil suatu kegiatan
e)   Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f)     Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk:
-          Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil,
-          Menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien,
-          Memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta
-          Memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang, mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
-          Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi.
  Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.
-          Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
-          Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.
Adapun lingkup peranan diatas harusnya berlandaskan pada delapan standar pendidikan nasional yaitu :
Dalam bidang kurikulum :
-                      Standar isi
-                      Standar proses
-                      Standar penilaian pendidikan
-                      Standar kompetensi lulusan
Dalam bidang material :
-                      Standar sarana dan prasarana
-                      Standar pengelolaan
-                      Standar pembiayaan pendidikan
Dalam bidang personal :
-                      Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
            Adapun kompentensi yang harus dipenuhi oleh guru agar dapat berperan baik dalam administrasi pendidikan adalah :
-          Kompetensi profesional
-          Kompetensi kepribadian
-          Kompetensi sosial
-          Kompetensi pedagogik




























Kesimpulan       
             Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar